MAJENE – Keputusan Pemerintah Sulawesi Barat memperpanjang masa tanggap darurat bencana gempa bumi 6,2 SR sampai tanggal 4 Februari 2021, maka tim tanggap bencana AMCF Sulawesi Selatan kembali membuka posko tanggap bencana di lapangan Kayuangin, Kec. Malunda, Kab. Majene. Perpanjangan masa tanggap darurat ini diputuskan melalui rapat evaluasi penanganan bencana pada Kamis (28/1).
Pemilihan lapangan sebagai posko 2 tanggap bencana AMCF di dusun Kayuangin, diapresiasi oleh Pemerintah Desa setempat karena masyarakat umumnya masih was-was dan trauma untuk kembali menempati rumah mereka yang retak atau roboh akibat gempa yang terjadi pada Jum’at (15/01) dua pekan lalu.
Akram selaku koordinator tanggap bencana menjelaskan bahwa penempatan tenda huntara AMCF dilapangan akan memudahkan tim kemanusiaan untuk mengorganisir kebutuhan masyarakat sekitar sampai waktu tanggap darurat bencana berakhir. Selain kemudahan dalam mengorganisir warga, AMCF persiapkan water tank atau mobil tangki air yang akan menyuplai kebutuhan air bersih bagi warga yang kesulitan air akibat dampak gempa. Lebih lanjut Akram menjelaskan bahwa seluruh kebutuhan makan minum pengungsi yang menempati tenda huntara AMCF akan difasilitasi dapur umum, air bersih, MCK, sarana bermain anak, musholla darurat, pemeriksaan kesehatan, serta psiko sosial bagi warga.
Jumlah pengungsi yang telah menempati 36 tenda huntara AMCF di lapangan Kayuangin sebanyak 180 orang dengan fasilitas pendukung terpal, selimut serta penerangan listrik yang memadai.
Sebagai informasi bahwa sebelum tim kemanusiaan AMCF membuka posko baru peduli bencana di Majene ini, program yang sama telah dilaksanakan di kampung Talibu, Kecamatan Mamunyu, Kabupaten Mamuju dengan menempatkan 459 warga sekitar Talibu.
Pada hari Jum’at ini (29/01) tepatnya pukul 13.30 siang tadi, secara resmi tim kemanusiaan AMCF telah menyerahkan pengelolaan tenda huntara AMCF di Talibu kepada mitra NGO dan tokoh masyarakat kampung Talibu, guna melanjutkan kegiatan tanggap bencana khususnya penyediaan dapur umum sampai tanggap bencana berakhir.
Menurut Khaeruddin selaku administrator lapangan yang dikonfirmasi melalui WA menjelaskan untuk efektivitas dan efesiensi keberlanjutan program di kampung Talibu tersebut, kami telah menyediakan sejumlah stok sembako atau kebutuhan dasar harian yang langsung dikoordinir oleh pemuda setempat yang selama ini bagian dari tim relawan AMCF.
Dewan Pembina AMCF, Dr. Muh. Ali Bakri, M.Pd yang diberi amanah oleh Yayasan Muslim Asia untuk mengarahkan tim tanggap bencana AMCF yang telah berada di lokasi bencana selama sepekan ini, membenarkan informasi tersebut dan mendukung kebijakan pemerintah sulbar memperpanjang masa tanggap darurat bencana sulbar. Semoga tim AMCF tetap semangat dan istiqomah menjalankan tugas mulai ini sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang kita kepada masyarakat sulbar.